Tulisan yang tertunda
lebih dari satu bulan. Semoga tidak ada pernah kata kadaluwarsa untuk setiap
tulisan.
“Happy Birthday,
Hany!”
Suatu hal yang paling
misterius di dunia ini adalah waktu. Kita tidak pernah mengerti kapan,
bagaimana dan untuk apa waktu berpihak kepada kita. Soal pelukan, pelukan yang
unik adalah pelukan waktu. Pada saat kita merasa terkekang oleh waktu, waktu
seperti sengaja memperlambat setiap detik yang dimiliki. Ketika kita berada
dalam pelukannya, merasakan kenyamanannya, waktu justru mengajak kita untuk
berlari cepat, seolah-olah kita tidak boleh berlama merasakan bahagia dalam
peluknya. Kita tidak bisa memilih salah satunya, kita justru harus melewati
semuanya. Menjalani hidup dan tetap berada dalam jalanNya hingga saatnya kita
sampai pada ujung waktu kita masing-masing. Peluk lah waktu hingga waktu
memelukmu, peluk lah dengan doa dan usahamu.
Untuk Allah
SWT Maha Pemilik Waktu di setiap detak dan detiknya, aku
tidak pernah bosan dan tidak pantas bosan untuk bersyukur untuk hidup yang luar
biasa ini. Kau, Maha Pemilik Bahagia
selalu memiliki cara yang terbaik dari semua yang terbaik untuk memberi
bahagia. Kau, Maha Pemilik Segalanya
yang telah membiarkan malaikat-malaikatnya menemaniku di setiap waktu. Maaf,
aku hanya hambaMu yang belum sempurna menjalani apa yang Kau perintahkan.
Untuk Ibu
dan Bapak yang memiliki cara mereka sendiri untuk membuatku
sedih, marah dan bahagia. Aku mengerti tidak akan ada niat buruk sekecil apapun
dalam hatimu untuk anak tunggalmu ini. Aku berjanji bahwa saat ini aku sedang
berusaha menjawab semua doamu dengan segala kehendakNya. Semoga sehat selalu
bersama kalian, Ibu dan Bapak. Maaf, aku belum menjadi anak yang kalian
inginkan dan banggakan.
Untuk kalian
teman terbaik, kalian lebih dari sekedar sahabat atau saudara.
Aku selalu takut untuk membayangkan hidup tanpa kalian. Banyak sekali air mata,
senyum dan tawaku yang bersumber pada kalian. Aku ingin kalian percaya bahwa
aku tidak pernah ingin berhenti melakukan yang terbaik untuk kalian yang
terbaik. Terima kasih untuk obat yang berwujud peluk, senyum dan tawa. Maaf,
aku yang masih memiliki salah dan belum bisa menjadi malaikat kecil kalian.
Selasa,
24 Desember 2013.
Hari ini tepat 18
tahun aku hidup bersama segala ciptaNya. Tahun demi tahun aku melewati tanggal
ini. Memang tidak selalu ada kue ulang tahun, hadiah istimewa atau perayaan
lainnya, namun Allah selalu memiliki cara lain untuk bisa membuatku bahagia,
bahagia yang istimewa. Dan untuk Yogyakarta, untuk pertama kalinya aku berada
dalam pelukanmu di tanggal istimewa ini, kamu telah membuatku lebih dari
sekedar bahagia yang biasa. Terima kasih untuk udara dan suasana spesial yang
tidak pernah habis. Kamu lebih dari sekedar istimewa,
Yogyakarta.
Setiap doa, ucapan dan
harapan dari kalian itu spesial. Terima kasih untuk bahagianya!
KALIAN SPESIAL, MAAF KALAU NGGAK SEMUANYA KE SCREENSHOT, TERIMA KASIH BANYAK!