Jika pada akhir waktu, rasa hati tidak aku ungkapkan, aku akan tetap berusaha membuatnya hidup dalam tulisan-tulisanku.

Saturday, October 26, 2013

Belum Mengenal Cinta?

Hai, pernah mendengar seseorang yang tidak mengenal cinta? Mungkin dia, dia, dia atau bahkan kamu?



Ambil nafasmu, hembuskan perlahan.
Itu adalah cinta.

Cinta yang aku maksud ini adalah bukan cinta asal cinta.
Ini adalah cinta.
Kata cinta yang berunsur ketulusan sesungguhnya.
Mari mulai mengenal cinta.

Renungkan...
Bukan tidak mengenal sama sekali cinta atau bahkan mati rasa akan cinta, mungkin kamu hanya belum menyadari bahwa kamu sendiri diciptakan dari dua pemilik cinta yang disatukan oleh Maha Cinta.

Lihat ibu dan ayahmu.
Mereka adalah cinta.


Sekarang, pertanyaan yang sederhana...

Apa yang bisa membuatmu terlelap dan terjaga lagi?
Apa yang bisa membuatmu berlari dan berhenti lagi?
Apa yang bisa membuatmu menangis dan tersenyum lagi?
Apa yang bisa membuatmu memukul suatu hal yang kamu benci?
Apa yang bisa membuatmu memeluk suatu hal yang kamu sayang?
Apa yang bisa membuatmu melihat cahaya bulan, bintang dan indahnya senja?
Apa yang bisa membuatmu merasakan hangatnya surya dan sejuknya fajar?
Apa yang bisa membuatmu merasakan detak hidup di setiap detik yang kamu miliki?
Apa yang bisa membuatmu menadahkan tangan di setiap waktu wajibmu?
Apa yang bisa membuatmu membaca tulus kitabmu?
Apa yang bisa membuatmu sujud kepada-Nya?
Cinta.

Setiap inci di tubuhmu dan detik di hidupmu adalah kumpulan cinta yang disatukan Tuhan, yang sengaja Tuhan beri secara cuma-cuma untuk menciptakan kamu utuh bersama cinta.

Kamu adalah cinta.

Kamu hanya belum mengenal dirimu seutuhnya, di sana ada yang masih kamu sia-siakan, bersemayam di hatimu.

Mungkin kamu belum mengenalnya atau bahkan menyapa untuk mengawali sebuah perkenalan. Perkenalan antara seorang manusia dengan suatu rasa tak berlogika, bernama cinta.

Sentuh dada kirimu.
Itu adalah pusaran cintamu.

Aku yakin di sana, di organ dalam dada kirimu, ada cinta yang masih diselubungi oleh beberapa logika yang sengaja kamu tinggali di sana, kamu tanamkan ketidakpedulian untuk menutupi sisi peka rasa cintamu. Suatu saat nanti akan ada seseorang yang membantumu untuk menguraikan kata cinta dan mengartikannya melalui senyum dan doa untukmu. Seseorang yang mampu mengalahkan egomu dan memadamkan ketidakpedulianmu soal rasa bernama cinta. Mungkin dia, dia, dia, dia atau bahkan aku.

Siapapun yang nantinya datang untukmu, berusahalah sejenak, beristirahatlah untuk mati rasa, lelahkan hatimu untuk mati rasa. Sudah saatnya cintamu bermain dengan embun pagi, sudah waktunya cintamu menemani cahaya-cahaya dalam malam.

Pernah kamu berpikir bahwa di luar sana, jauh dari logikamu bahkan hatimu sekalipun, ada seseorang yang dengan tulusnya mencintaimu cukup lama dan bertahan tetap sampai saat ini?

Mengenal cinta adalah bahagia yang hebat.

Cinta dapat membuatmu menjadi pencipta lagu cinta yang romantis.
Cinta dapat membuatmu menjadi penyanyi dengan cinta sebagai pita suaranya.
Cinta dapat membuatmu menjadi penyair sajak cinta yang manis.
Cinta dapat membuatmu menjadi penulis yang selalu menulis dengan cinta sebagai penanya.


Sekarang, semoga kamu memiliki sedikit angan untuk mengenal cinta.

Kamu adalah cinta.

Sapalah cinta dalam dirimu dan perkenalkan cinta kepada seseorang yang menyimpan cinta, sesungguhnya cinta.

Biarkan saja cinta bermain bebas bersama hari-harimu.

Terkadang cinta cukup lelah untuk diam saja.

Terima kasih sudah membaca. 

Semoga aku dapat memperkenalkan cinta, walaupun sedikit saja.

Tulisan ini adalah cinta.



Selamat berkenalan dengan cinta, cinta :)

Tuesday, October 22, 2013

Dan Aku Menulis

Jika tulisan bisa berperan menjadi pita suara untuk cinta, menulislah.

Tuesday, October 15, 2013

Surat yang Kesembilan

Rasa ini yang Berdoa


Selamat malam, embun yang mungkin masih bersandar di atas sana bersama bintang.

Selamat malam, bulan yang terkadang bosan bermain bersama langit malam.
Malam ini, aku akan kembali bercerita.


Baru saja aku melihat buku merah jambu itu, ada sekitar tiga halaman di dalamnya tentang kamu. Membacanya kembali dan aku diam.

Ternyata aku telah mencintaimu jauh dari waktu yang aku sadari saat ini.

Ternyata beberapa puisi yang aku tulis dengan judul “Yang Baru?” adalah benar aku tujukan untuk kamu.

Ternyata aku menulis semua hal tentang kamu, kebiasaan kamu, kesukaan kamu, kamu, dari yang terindah sampai yang terburuk.

Tersenyum dan aku malu.

Kenapa begitu tidak pekanya aku dengan rasa ini. Rasa yang diam-diam menempati seluruh ruang hati ini. Harusnya aku menghadang rasa atau bahkan menggalakkan diriku sejak awal. “Ini bukan rasa yang tepat untuk dia!” atau “Kamu bukan bagian dari orang-orang spesialnya!” atau bahkan “Harusnya kamu sadar bahwa kamu hanyalah kamu!”.

Maha Cinta telah membiarkan rasa ini mengarah kepadaku dan cinta telah menjadi bagian darinya.

Sesuatu yang pernah aku sesali adalah memiliki rasa ini, rasa yang harusnya tidak aku tujukan untukmu.


Aku menyayangimu, namun harusnya tidak dengan rasa ini.

Maaf...

Sekarang aku belajar untuk tidak pernah menyesali semua.

Aku belajar bagaimana jika rasa ini berhadapan dengan waktu, waktu dimana ada aku dan kamu.


Kamu, tolong jangan pernah takut atau bimbang.

Aku mengenal dalam rasa ini.

Ternyata dia tidak menuntut balas apapun dari kamu, dia hanya berusaha menuntun cintaku untuk menuju kamu dengan tulus tanpa ego memiliki.


Rasa ini menitip doa untukmu di setiap sujud. Entah mengapa, yang jelas rasa ini hanya meminta kepada-Nya agar aku masih bisa melihatmu tersenyum dan terjaga oleh-Nya. Dan meminta agar sesekali waktu bersama aku dan kamu sebelum jarak lagi-lagi berperan.

Mungkin, mengeja namamu di setiap doa adalah cara terbaikku untuk mencintaimu dalam diam.

Sekarang sesal tidak lagi bersamaku.

Bersama rasa ini, aku melihat diam ke arahmu, membisikkan cinta dan aku bahagia.


Bromo dan Batu

Sedikit bercerita tentang perjalanan ke tanah Bromo dan kota Malang dengan beberapa foto.

Silahkan melihat-lihat :)


Ini foto di dalam bus. Berjam-jam menuju matahari terbit di timur Pulau Jawa. Banyak sekali cerita, tawa dan canda yang tercipta. Mendekap hangat bersama dengan senyum dan doa.
(Sopek, Hany, Mila, Upik)




Ini foto di tanah Bromo, melihat sang surya bermain bersama langit. Hampir terlambat, namun tetap menyisakan makna. Dingin...
(Yudha, Yudhi, Mila, Hany, Arin, Rena)





Ini foto di kebun apel, memetik buah apel dan memakannya langsung memberikan kesan tersendiri. Lihat, semuanya tersenyum manis :)
(Rezki, Yudhi, Hany, Mom Thea, Rena, Arin)




Ini foto di Batu Night Spectacular, bermain bersama mereka di antara cahaya bintang dan sejuknya Batu. Satu kata, menyenangkan :)
(Hany, Yudhi, Mila, Upik, Yudha)




Homestay warna-warni. Melepas lelah dan berbagi cerita dengan mereka teman-teman yang mengesankan. Ayo, mengumpulkan lagi semangat untuk esok hari :)
(Laily, Laras, Upik, Mbak Rara, Fatika, Arin, Ajeng, Shabira, Mila, Hany, Qori, Belinda)




Ini foto di Jatim Park 2. Melangkahkan kaki bersama tawa dan canda, membuat lelah semakin tak berarti dan menutup hari di Malang dengan makna.
(Mila, Qori, Laras, Hany, Rena, Mas Ajar, Avi)




Terima kasih kalian yang menemaniku untuk menikmati liburan sejenak. Aku menyimpan senyum, tawa dan cerita kita.
Terima kasih semuanya!


Bromo, Hany akan kembali lagi suatu saat nanti dengan mereka yang terbaik lainnya.
Batu, Malang terima kasih sudah berbagi sejuk. Hany akan menengok kalian lagi.

Yogyakarta
Bromo
Batu, Malang, Jawa Timur
6 - 9 September 2013

Monday, October 14, 2013

When My Picture Speaks-1

Selamat malam, sembari menulis surat yang kesembilan, Hany mau berbagi beberapa foto yang mungkin bisa memberikan manfaat atau inspirasi untuk kalian.


Ketika sejuk dan matahari bersamaan menyapa pagi di atas tanah Bromo.



Membisikkan syukur bersama doa melalui langit pagi.



Karena bebas juga punya proses.



Memperkenalkan salah satu guru yang mengajar dari hatinya.



Hanya satu dan hanya Dia.



Perempuan dalam foto ini adalah salah satu teman terbaik.
Dia yang memeluk dengan doa dan senyum.



Karena kekuatan yang kita miliki adalah rasa syukur yang kita panjatkan.



Ini soal cinta dan rasa dalam diam.
Mungkin benar, mengeja namamu dalam doa adalah cara terbaik untuk mencintaimu.



Dalam foto ini adalah salah satu teman terbaik.
Seseorang yang selalu berusaha berada di jalanNya.



Bermain dengan gambar yang dibekukan oleh waktu memang selalu menyenangkan. Selamat bermain dengan gambar-gambar indahmu :)