Jika pada akhir waktu, rasa hati tidak aku ungkapkan, aku akan tetap berusaha membuatnya hidup dalam tulisan-tulisanku.

Thursday, June 27, 2013

Surat yang Pertama

Masih saja aku tak ingin sedikit pun menunjukkan, sedikit pun untuk jujur, sedikit pun merelakan agar kamu tau semua yang sesungguhnya aku sembunyikan di balik senyum, tawa dan tatapanku saat bersamamu. Egois dan pengecut, aku egois mencintaimu tanpa kamu tau, padahal itu adalah hak kamu. Aku pengecut hanya berani sampai di sini saja untuk mencintaimu. Hanya mampu mengirimkan rasaku di setiap perhatian kecil yang mungkin tidak kamu sadari atau sebenarnya kamu hanya berpura diam. Aku takut menyusahkanmu karena rasaku ini, kamu akan terganggu. Aku sudah terbiasa untuk diacuhkan apalagi ditinggalkan. Aku menahan rasa ini agar tidak semakin bulat utuh seperti rasaku dengan yang lain, yang dulu. Memang, sakit untuk menerima sikap acuhmu yang terkadang berhadapan dengan rasa ini. Aku akan berusaha untuk menahan dan menjaganya untuk tetap saja begini. Aku masih belum rela untuk perlahan membuang. Membuang, menghapus dan meninggalkan memang bukan perkara-perkara yang mudah. Tenang, kamu tidak perlu menjaga jarak dari rasaku. Aku sendiri yang mungkin akan perlahan untuk mundur. Suatu saat nanti, yang belum aku tau.