Jika pada akhir waktu, rasa hati tidak aku ungkapkan, aku akan tetap berusaha membuatnya hidup dalam tulisan-tulisanku.

Sunday, November 24, 2013

Ternyata, Cinta Tetap Menjadi Cinta

(Surat yang Kesebelas)


Mungkin benar, terkadang mencintai tidak dalam waktu dan orang yang tepat

Mungkin benar, terkadang cinta hampir bisu total dan tidak bisa apa-apa

Untuk ke sekian kalinya, usaikan rasa cinta yang terlanjur tumbuh di kebun hati adalah bukan perkara yang mudah

Sekalipun itu menantang logika atau bahkan mengiris butir sakit di hati, cinta adalah cinta

Pada akhirnya
Siapa yang bisa menghentikan rasa cinta, bahkan diri sendiri saja tak mampu


Bicara tentang luka

Terluka lah karena cinta, terobati lah dengan cinta

Cinta tidak berlogika tapi cinta dapat menentukan arahnya sendiri

Karena walaupun terkadang sakit, bertahan, yakin bahwa hasil dari suatu hal yang tidak memaksa hanyalah kebaikan, entah itu disadari atau tidak disadari

Mengapa bertahan?

Karena yakin satu rasa cinta yang begitu berusaha untuk diam, suatu saat nanti pasti akan belajar untuk bisa berbicara

Karena juga yakin seseorang yang belum mengenali cinta dalam dirinya, suatu saat nanti pasti akan belajar untuk bisa menyapa cinta

Karena hidup adalah perjalanan dan belajar menuju cinta

Entah seperti apa


Jangan pernah takut untuk jatuh ke dalamnya

Jangan pernah takut mengenal sakit karena cinta

Karena cinta tidak mengenal takut untuk jatuh, apalagi sakit


Tentang kesedihan?

Air mata tidak berarti apa-apa dibandingkan rasa cinta 

Air mata dan cinta

Mereka berjalan berdampingan untuk bisa benar-benar bahagia



Butuh banyak waktu bicara tentang cinta

Butuh banyak waktu bicara tentang kamu


Embun membisik perlahan
“Justru karena ada banyaknya sakit, kamu menjadi lebih pantas untuk bisa memiliki bahagia yang utuh”


4 comments: