Jika pada akhir waktu, rasa hati tidak aku ungkapkan, aku akan tetap berusaha membuatnya hidup dalam tulisan-tulisanku.

Sunday, November 24, 2013

Renungan

Aku sedang membaca buku mengenai shalat Tahajjud yang ditulis oleh Ust. Yajid Al-Busthomi. Lc., banyak sekali yang dibahas di buku ini, tidak hanya tentang shalat Tahajjud tapi juga tentang rasa syukur, kesadaran akan kemampuan dan posisi manusia di mata-Nya dll. Salah satu babnya adalah pengenalan Allah dan aku menemukan sesuatu di dalamnya, sesuatu yang membuktikan besarnya kasih sayang Allah kepada hamba-Nya. Selamat memaknai :)



“Aku, manusia, dan jin terlibat dalam satu kisah mencengangkan. Aku menciptakan, namun bukan Aku yang disembah. Aku yang memberi rezeki, tetapi bukan Aku yang disyukuri. Aku terus menurunkan kebaikan, namun mereka terus meningkatkan kedurhakaan. Dan, Aku terus mencurahkan kasih sayang dan tidak mengharapkan balasan, tetapi mereka terus menantang dengan berbagai kemaksiaatan, padahal mereka sangat membutuhkan-Ku. Wahai orang-orang yang mengingat-Ku dan senantiasa beribadah kepada-Ku, barang siapa ingin duduk bersama-Ku, maka ingatlah kepada-Ku wahai orang-orang yang taat kepada-Ku dan mencintai-Ku. Wahai orang-orang yang melanggar perintah-Ku, sungguh Aku takkan membuatmu putus asa atas kasih sayang-Ku. Jika mereka bertaubat kepada-Ku, maka Aku akan menjadi kekasih  mereka. Namun, bila mereka enggan, maka Aku menjadi dokter mereka. Aku menguji mereka dengan musibah untuk menyucikan mereka dari cela dan aib. Satu kebaikan Ku-balas dengan sepuluh kebaikan, atau Aku akan menambahnya. Sedangkan, satu kejelekan Ku-balas tetap satu kejelekan, atau aku memaafkannya. Demi kemuliaan dan keagungan-Ku, seandainya mereka meminta ampunan kepada-Ku atas segala dosa, makan Aku mengampuninya. Barang siapa mendatangi-Ku dengan bertaubat, maka Aku sudah bergegas menyambutnya dari jauh. Dan, barang siapa berpaling dari-Ku, maka Aku akan bertanya kepadanya: Hendak ke mana kamu pergi? Apakah kamu mempunyai Tuhan Selain Aku?”

Hadist ini disebutkan oleh Ibnu Asakir dalam kitab Tahdzib Tarikh Dimasyq al-Kabir



Terbukti bahwa kasih sayang Allah sangat indah kepada hamba-Nya tanpa terkecuali. Hamba yang suka melakukan kesalahan, berbuat maksiat atau dosa besar sekalipun saja masih mendapatkan kasih sayang Allah, apalagi hamba yang selalu beribadah dan berada di jalan lurusnya? Sungguh luar biasa Maha Pemilik Segalanya. Dengan siapa kita diciptakan dan kepada siapa kita tunduk?

Semoga bermanfaat untuk teman-teman :)



No comments:

Post a Comment