Jika pada akhir waktu, rasa hati tidak aku ungkapkan, aku akan tetap berusaha membuatnya hidup dalam tulisan-tulisanku.

Sunday, November 24, 2013

Spesial atau Benar-Benar Spesial?

SPESIAL


Apa yang membuat seseorang menjadi spesial di hatimu?

Karena dia begitu baik?

Karena parasnya begitu indah?

Karena dia begitu pintar?

Karena kata-katanya yang diucapkan selalu tepat?

Karena dia begitu romantis?

Karena dia begitu hangat memelukmu?

Karena dia begitu mesra menciummu?

Kalau jawabannya iya, memang benar bahwa semuanya memberikan bahagia. Namun, semua itu tidak menjamin untuk membuat dirinya spesial. Bagaimana kalau yang melakukan dan memiliki semua itu adalah bukan seseorang yang kamu inginkan? Tidak spesial, bukan?


Memang benar, waktu juga memiliki peran dalam hal ini.

Beberapa menjadi spesial karena sudah memperlakukan kamu spesial sebelumnya. Itu wajar.

Beberapa menjadi spesial karena dia yang kamu inginkan juga sangat menginginkanmu. Itu sangat wajar.

Menjadikan seseorang spesial dan dia juga menjadikan kamu spesial di hatinya. Semua orang ingin merasakan hal ini.

Tapi, bagaimana dengan seseorang yang menjadi spesial padahal memperlakukan kamu dengan sangat biasa, biasa saja.

Siapa yang pantas berbicara saat ini untuk mengakui alasan yang terkuat? Alasan menjadikan spesial dirinya di hatimu?


Memperlakukan dan menjadikan seseorang spesial bukanlah hal yang direncanakan.

Jika rasa spesial itu tulus, perlakuan spesial itu juga akan datang menyapamu secara tiba-tiba, membisikkan namanya, membuatnya spesial bahkan sangat spesial di hatimu.

Lalu apa cerita selanjutnya jika kamu memang bukan bagian dari sudut spesial di hatinya?

Lalu apa cerita selanjutnya jika tatapan anehnya tertuju padamu?

Jika kamu memperlakukan seseorang spesial hanya dengan rasa spesial, lakukan saja sesuka hatimu, tanpa kamu mempedulikan kenyamanannya.

Jika kamu memperlakukan seseorang spesial dengan cinta, jangan sampai membuatnya risih dan tidak nyaman. Perhatian tidak harus dengan belaian tangan yang nyata, kata-kata spesial yang nyata dan pelukan hangat yang nyata. Tersenyum lah di hadapannya, tetap lah ada untuknya ketika dia sedang membutuhkanmu, jangan tunjukkan rasa kecewa, setidaknya kamu bisa diam saja dan yang paling penting peluklah dia dari kejauhan dengan doamu. Selain itu persiapkan lah hatimu jika suatu saat nanti dia menjadikan orang lain spesial, bukan dirimu. Kamu tidak boleh berlama untuk kecewa. Kamu harus mengambil pilihan, menjadikannya tetap spesial walaupun ada orang spesial baginya atau menjadikannya memori yang spesial, hanya memori. Memastikannya tetap berada di sudut spesial hatimu atau berusaha menjadikannya seseorang yang biasa kembali.


Seharusnya jika rasa spesial itu datang secara tiba-tiba, perginya juga tidak direncanakan.

Selagi dia masih tetap bisa tersenyum, jadikan dirinya tetap spesial walaupun dia senyum bukan karena dan bukan untuk kamu.

Selagi dia masih bisa bahagia, jadikan dirinya tetap spesial walaupun dia bahagia bukan karena dan bukan untuk membahagiakan kamu.

Dengan itu kamu telah menjadikan dia spesial dengan sesungguhnya.

Mungkin tulisanku ini berbeda dengan apa yang kamu anggap sebelumnya. Itu tidak menjadikan masalah karena ini hanya pendapatku. Semoga bisa sedikit membantu dan bermanfaat :)


Untukku, spesial adalah ketika aku memperlakukan seseorang berbeda dengan yang lainnya, yang aku terima dengan segala kekurangannya tanpa terlalu memuja kelebihannya. Spesial adalah ketika dia begitu sempurna dengan kelebihan dan kekurangannya.

Kamu spesial.

2 comments: