Jika pada akhir waktu, rasa hati tidak aku ungkapkan, aku akan tetap berusaha membuatnya hidup dalam tulisan-tulisanku.

Monday, December 23, 2013

Selamat Memeluk Desember, Kak

Untuk Kakak

Selamat tanggal 23 bulan Desember tahun 2013.
Hari ini adalah harinya seorang kakak cantik, seorang teman terbaik dan seseorang yang spesial.
Desember selalu menjadi bulannya kami berdua, dia memiliki tanggal 23 dan aku sendiri memiliki tanggal 24.
Kami mencintai Desember, bulan dimana kami bertambah usia dan dituntut untuk semakin dewasa.
Kami merindukan Desember, bulan dimana kami bisa saling bertemu dan melepas rindu.
Kami menyayangi Desember, seperti kami menyayangi satu sama lain.
Selamat datang, Desember.

Aku didekap erat dengan doa dan rindunya dari Jakarta.
Jakarta, terima kasih sudah menjaga kakak cantik.
Aku bukan adik kandungnya, bukan sepupunya dan bukan saudaranya sekalipun.
Aku hanya seorang adik kelas yang sangat amat menyayanginya sejak beberapa tahun yang lalu.
Kira-kira empat atau lima tahun yang lalu, aku mengenalnya, tidak seperti kakak kelas lainnya, dia membuatku merasa seperti memiliki kakak kandung perempuan.
Seorang kakak kelas yang lucu, manis dan apa adanya.
Tidak memiliki banyak waktu untuk bisa bersamanya, aku dan dia terlalu sibuk dengan urusan masing-masing dan ketika kami menyadari hubungan dekat ini, jarak justru ikut mulai berperan di antara kita.
Jarak tidak pernah bisa menang, aku dan dia masih dalam satu rasa cinta dan sayang.
Dia, kakak yang terbaik, Rachmah Fourdiana.



Kak Rahma, selamat ulang tahun dan selamat memeluk Desember.
Semoga setiap detik dan detak ini selalu membawa Kakak ke ridho Ibu dan ridhoNya, semoga selalu ada senyum di wajah manisnya Kakak selalu ada sehat di badan gembulnya, semoga selalu bersama kesuksesan dan yang paling penting semoga selalu dalam lindungan Sang Maha Pelindung.
Maaf Hany yang terkadang hobi mengusik waktu Kakak untuk sekedar curhat nggak jelas, maaf Hany yang belum bisa ngasih yang terbaik buat Kakak.
Terima kasih untuk doa, senyum, cerita dan semangat yang sudah tak terhitung lagi.
Yogyakarta tidak pernah bosan merindukan Kak Rahma untuk menengok Hany.
Hany sayang sama Kak Rahma, Kak Rahma juga pasti sayang Hany hehe...
Sehat terus dan senyum terus Kak Rahma :)




Thanks for being my unbiological sister, my human diary and my other half, you were my best, you are my best and you’ll always be my best. I love you, Kak Rahma.

Your Hany Nurulhadi

No comments:

Post a Comment