Malaikat itu tiba-tiba lupa membuat jiwa itu tersenyum.
Malaikat itu menjalani rencana Tuhan yang mengejutkan. Jiwa
itu belum bisa mempersiapkan hatinya…
“Cinta itu nggak jalan sendirian.”
Lagi-lagi sesuatu yang memberi batas itu. Jiwa itu benci
jarak.
Malaikat itu pergi, pergi menjaga jiwa lain yang dipilih
Tuhan untuknya. Memberi senyum jiwa lain dan membuat cerita baru.
Malaikat itu seolah menjadi seseorang yang paling sangat
amat mengecewakan.
Jiwa itu benci, kecewa dan kesal.
“Seperti ini kah rencana-Nya yang mengejutkan untuk kita?
Aku belum siap!”
Jiwa yang tidak siap kehilangan itu harus menjauhi dan
meninggalkan harapan, rencana dan janji yag dibuatnya dengan malaikatnya itu.
Semua berubah menjadi pahit dan rasa kecewa.
Mereka berjalan sendiri-sendiri.
Malaikat yang masih melanjutkan senyumnya bersama jiwa lain
yang baru.
Jiwa yang kecewa itu masih mampu melanjutkan senyumnya di
daerah Istimewanya.
Tuhan adil, Tuhan memberi surga kecil untuknya. Sekumpulan
jiwa-jiwa yang membuatnya tersenyum dan tertawa renyah. Sekumpulan jiwa-jiwa
yang lebih berpengalaman darinya.
Daerah Istimewa itu memberi cerita baru yang manis untuk
jiwa itu.
Perlahan jiwa itu terima dengan rencana Tuhan yang
mengejukan. Rencana Tuhan yang meminjamkan malaikatnya untuk jiwa lain yang
lebih dekat dari malaikatnya itu. Meminjamkan itu yang dia anggap.
Bodoh…jelas-jelas yang memiliki malaikat seutuhnya itu Tuhan.
Jiwa itu menerima. Akhirnya …
Malaikatnya adalah masa lalunya. Jiwa itu percaya masih ada
malaikat-malaikat tanpa sayap lainnya yang masih disimpan Tuhan untuknya. Tuhan
itu bijaksana. Tuhan akan mengirim malaikat pada waktu yang tepat.
“Malaikat, selamat menjalani rencana-Nya. Jaga jiwa yang
lain itu. Aku disini juga akan melanjutkan senyum dan menanti duplikat-mu
dikirim Tuhan untukku. Simpan baik-baik semua rasa dan senyum. Aku rindu tapi
tak selamanya rindu harus bertemu. Rindu ini hanya beri tau pada Tuhan lewat
doa dan sujudku”
Tak pernah memaksa
waktu dan alur yang ditentukan oleh-Nya. Hanya doa dan kenangan cerita yang ada
disini, bersamaku. ( @Hanynh Nov 3, 2012 7:37am)
Tuhan memberikan jarak
itu tapi Tuhan juga menghadiahkan waktu. Waktu dimana nanti Tuhan akan
mengambil jarak itu kembali. ( @Hanyhnh Nov 4, 2012 7:47am)
Waktu berhak membayar
kesabaran atas orang-orang yang menunggu. Tuhan maha tau perjuangan dan
keikhlasan hamba-Nya. ( @Hanynh Nov 4, 2012 7:38am)
No comments:
Post a Comment