Bianglala, senja, cinta dan
harapan.
Sejak kecil aku suka sekali
bianglala.
Sedikit takut tapi menyenangkan.
Lalu?
Bianglala itu sebuah wahana. Layaknya
jalan hidup yang membawa kita ke bagian paling bawah hingga bagian paling atas,
berputar. Di bagian paling bawah, menyadarkan kita bahwa masih ada orang lain
yang lebih tinggi dari tempat kita berada. Dibagian paling atas, menyadarkan
kita untuk selalu waspada pada ketinggian itu dan menyadarkan bahwa suatu saat
kita akan kembali ke bawah.
Senja itu menyambut malam dan
menyapa esok. Layaknya cerita dan kenangan, cerita yang berjalan tidak menutup
kemungkinan akan berhenti dan berubah menjadi kenangan. Simpan lah kenangan itu
karena setidaknya masih memiliki. Dan pada akhirnya kita akan dihadiahkan
cerita baru lagi oleh-Nya esok hari atau suatu saat nanti.
Cinta itu ketika aku menulis ini
diiringi oleh kenangan kita dan rasaku yang masih ada untuk kamu.
Harapan itu ketika aku berharap
suatu saat nanti kamu menghadiahkan mimpiku ini menjadi nyata, bersamamu, senja
hari diatas bianglala, kau memberi
ciuman lembut itu dan saling menyilangkan jari kelingking kita untuk berjanji
saling bersama.
Hingga saat ini aku masih
menggenggam mimpi ini. Seseorang yang aku kira akan menemaniku untuk
menggenggam mimpi ini bersama-sama sedang lupa. Dia pelupa, lupa mengukir
senyum di wajahku. Lupa aku punya mimpi ini.
Sesuatu paling mahal dan paling menakutkan yang aku mau sekarang adalah
… Aku mau kamu ada didekat aku sekarang. Jarak dan hati. @Hanynh/September
2, 2011/10:39
No comments:
Post a Comment