Untuk cinta yang baru
saja menciptakan senyum, apa kabar?
Sedikit bercerita di
tengah kesibukan tahun 2014 ini. Mengisi kesepian blog ini beberapa bulan
belakangan.
Beberapa waktu aku
bertukar cerita dengan seorang kakak yang membuat tangan ini menulis beberapa
kata (lagi-lagi) tentang cinta.
Benar sekali, cinta
memang tidak pernah kehabisan kata untuk dibicarakan, cinta tidak pernah
kehabisan makna untuk diungkapkan, cinta tidak pernah kehabisan rasa untuk bisa
disadari, dan cinta memang tidak pernah ada habisnya!
Jatuh itu sakit. Lalu bagaimana
dengan jatuh cinta?
Jatuh cinta itu sakit?
Apa iya bisa dibenarkan?
Mungkin sakit yang
dirasa bukan berasal dari cinta, melainkan dari sugesti diri dan ketulusan yang
belum bulat sempurna.
Apa yang dimaksud?
Di saat kita memulai
untuk mencintai seseorang tentu perasaan bahagia akan memenuhi seluruh sudut,
rongga, bahkan celah kecil di dalam diri kita. Lalu, ketika kita menghadapi
kenyataan yang buruk akan cinta, tentu kecewa dan sakit melahap habis semua
bahagia yang tercipta begitu saja. Disini lah sugesti diri kita berperan untuk
menjadi pemilih. Terlarut bersama sakit
dalam perjalanan waktu atau menyediakan tempat untuk bahagia yang baru.
Mengapa tidak
menciptakan bahagia?
Tentu, Pencipta
Bahagia yang Sempurna adalah Tuhan seorang. Untuk apa menciptakan bahagia semu,
dalam arti bersusah-payah menciptakan
bahagia yang sebenarnya kehabisan tempat di diri kita.
Merelakan kepergian,
meninggalkan kenangan, dan menghancurkan harapan adalah hulu dari sakit dan
kecewa.
Jangan memusuhi...
Mereka juga lah yang pada akhirnya menciptakan muara untuk bahagia yang baru
dan berarti.
Ketulusan yang tidak
sempurna.
Awal mencintai adalah
memberikan senyum dan bahagia. Pastikan itu adalah tujuan utama yang tidak
pernah bisa diubah. Karena ketika
ketulusan selalu bersama kata cinta, ia akan selalu memiliki kata rela demi
kebahagiaan orang yang dicintai.
Untuk seseorang yang
baru saja meninggalkan,
Dia bukan seseorang
yang salah ataupun pelaku dari sakit hati kita. Mungkin kita hanya tidak berada dalam satu persimpangan makna cinta.
Memaksakan itu lebih
sakit daripada merelakan, bukan?
Untuk siapa saja yang
membaca tulisan ini, jangan pernah membiarkan sakit dan kecewamu memenuhi
seluruh tempat bahagiamu. Di dekatmu bahkan yang jauh darimu sekalipun, mungkin
saja akan menjadi perantara Tuhan untuk memenuhi kotak bahagiamu.
Jatuh cinta itu lucu. Terkadang
membuat kita terlena dan kekanak-kanakan, tapi terkadang juga membuat kita
dewasa di beberapa hal.
“Aku telah menyediakan
tempat untuk bahagia yang kamu berikan untukku. Iya, kamu yang mengenalkanku
lebih dekat dengan Mahacinta.”
Dengan
kamu mengenal lebih dekat apa arti dari cinta, kamu akan memaknai lebih dalam
apa arti dari bahagia.
No comments:
Post a Comment