Jika pada akhir waktu, rasa hati tidak aku ungkapkan, aku akan tetap berusaha membuatnya hidup dalam tulisan-tulisanku.

Sunday, March 9, 2014

Karena Cinta tidak Menghapus Bahagia



Untuk cinta yang baru saja menciptakan senyum, apa kabar?

Sedikit bercerita di tengah kesibukan tahun 2014 ini. Mengisi kesepian blog ini beberapa bulan belakangan.


Beberapa waktu aku bertukar cerita dengan seorang kakak yang membuat tangan ini menulis beberapa kata (lagi-lagi) tentang cinta.

Benar sekali, cinta memang tidak pernah kehabisan kata untuk dibicarakan, cinta tidak pernah kehabisan makna untuk diungkapkan, cinta tidak pernah kehabisan rasa untuk bisa disadari, dan cinta memang tidak pernah ada habisnya!


Jatuh itu sakit. Lalu bagaimana dengan jatuh cinta?

Jatuh cinta itu sakit? Apa iya bisa dibenarkan?

Mungkin sakit yang dirasa bukan berasal dari cinta, melainkan dari sugesti diri dan ketulusan yang belum bulat sempurna.

Apa yang dimaksud?

Di saat kita memulai untuk mencintai seseorang tentu perasaan bahagia akan memenuhi seluruh sudut, rongga, bahkan celah kecil di dalam diri kita. Lalu, ketika kita menghadapi kenyataan yang buruk akan cinta, tentu kecewa dan sakit melahap habis semua bahagia yang tercipta begitu saja. Disini lah sugesti diri kita berperan untuk menjadi pemilih. Terlarut bersama sakit dalam perjalanan waktu atau menyediakan tempat untuk bahagia yang baru.

Mengapa tidak menciptakan bahagia?

Tentu, Pencipta Bahagia yang Sempurna adalah Tuhan seorang. Untuk apa menciptakan bahagia semu, dalam arti bersusah-payah menciptakan bahagia yang sebenarnya kehabisan tempat di diri kita.

Merelakan kepergian, meninggalkan kenangan, dan menghancurkan harapan adalah hulu dari sakit dan kecewa.

Jangan memusuhi... Mereka juga lah yang pada akhirnya menciptakan muara untuk bahagia yang baru dan berarti.


Ketulusan yang tidak sempurna.

Awal mencintai adalah memberikan senyum dan bahagia. Pastikan itu adalah tujuan utama yang tidak pernah bisa diubah. Karena ketika ketulusan selalu bersama kata cinta, ia akan selalu memiliki kata rela demi kebahagiaan orang yang dicintai.


Untuk seseorang yang baru saja meninggalkan,

Dia bukan seseorang yang salah ataupun pelaku dari sakit hati kita. Mungkin kita hanya tidak berada dalam satu persimpangan makna cinta.

Memaksakan itu lebih sakit daripada merelakan, bukan?


Untuk siapa saja yang membaca tulisan ini, jangan pernah membiarkan sakit dan kecewamu memenuhi seluruh tempat bahagiamu. Di dekatmu bahkan yang jauh darimu sekalipun, mungkin saja akan menjadi perantara Tuhan untuk memenuhi kotak bahagiamu.

Jatuh cinta itu lucu. Terkadang membuat kita terlena dan kekanak-kanakan, tapi terkadang juga membuat kita dewasa di beberapa hal.


“Aku telah menyediakan tempat untuk bahagia yang kamu berikan untukku. Iya, kamu yang mengenalkanku lebih dekat dengan Mahacinta.”


Dengan kamu mengenal lebih dekat apa arti dari cinta, kamu akan memaknai lebih dalam apa arti dari bahagia.


No comments:

Post a Comment