Masa lalu
lagi
Kemarin,
Malam Itu
Tears, He and
You.
Kemarin,
malam itu…
“Di
Jogja harus bener, kalau ngga bener mending ke Jakarta lagi sama aku.”
Aku
yakin kali ini, masih ada beberapa rasa yang sama. Hanya sekarang, kita
masing-masing saling ikhlas untuk melepaskan. Membiarkan seseorang yang lain,
seseorang yang membuatku, membuatmu tersenyum.
Maaf
, aku takut ketika kamu marah. Maaf, aku menangis lagi. Maaf, aku membuatmu
terjaga malam itu. Maaf, aku merepotkan, lagi-lagi.
“Maaf
ya, didn’t mean to make you cry this night. This is me. The real me… now.”
Aku
lelah mencari orang lain yang mengisi hati aku, bukan untuk menyingkirkanmu.
Melainkan hanya untuk menemaniku.
Andai
dalam dekat, aku tidak butuh pelukan lain, aku punya kamu… dan lagi-lagi
keadaan.
“It’s
good to see you happy. Keep goin!”
“If
I really love someone, it’ll be forever.”
“Seburuk-buruknya
mantan, dia pernah ada di sejarah kita.”
Kamu
yang membuat air mata dan senyumku datang tak beraturan. Iya, kadang memberi bahagia
tapi kadang juga luka.
“Imagine
that now im on your side, my arms are open wide wait for you to hug me, to make
you feel better than before.”
Masih
seperti dulu.
Selamat
tinggal.
No comments:
Post a Comment