Dua hal
yang dipatenkan hak milik oleh-Nya
Detik waktu dan detak
sumber cinta itu terus berjalan tak peduli, seolah-olah tidak ada yang bisa
menghalanginya, yang menghentikan langkahnya.
Mereka tak peduli
apakah manusia yang mereka peluk ingin berlama menikmati bahagia atau ingin
segera mencari bahagia yang lain.
Detik waktu yang
selalu terburu-buru menyeretku untuk meninggalkan bahagia dan yang sengaja
membuat langkah lambat ketika ada luka yang sedang ternganga.
Memang tidak mungkin
kau mengabadikan bahagia milikku ini, namun aku ingin sedikit saja untuk
mengulur detikmu sekali ini saja, di kota ini.
Detik waktu yang
terkadang terlihat begitu sayang kepadaku memberikan suatu detik untuk kucuri
bersama teman-teman terbaikku, yang aku sayang.
Memang tidak pernah
bisa aku curi detik milikmu selamanya, aku tidak ingin menjadi egois.
Detak sumber cinta
yang tidak pernah lelah membiarkan aku tetap dalam dunia fana yang penuh dengan
malaikat milikku.
Memang tidak mungkin
aku membuatmu terus berdetak, membuatku abadi bersama apa yang aku miliki saat
ini.
Detak sumber cinta
yang penuh misteri atas ujung waktu dimana semua yang ada dalam tubuh ini
kembali lagi kepada tanah.
Memang tidak pernah
bisa aku menolak panggilan-Nya untuk pulang ke rumah di dunia yang tidak pernah
aku pijak.
Aku akan terus
berjalan walaupun terseret-seret
Aku akan terus
berjalan walaupun dalam bimbang
Aku akan terus
berjalan walaupun aku takut
Aku akan terus
berjalan untuk-Mu
No comments:
Post a Comment