Jika pada akhir waktu, rasa hati tidak aku ungkapkan, aku akan tetap berusaha membuatnya hidup dalam tulisan-tulisanku.

Thursday, April 17, 2014

Surat November

Selamat siang, 28 November 2013...
Mungkin ide yang cukup bagus untuk bicara tegas pada diri ini sendiri...

Coba tengok sejenak ke hatimu, pastikan tidak terlalu berantakan di setiap sudutnya. Memang benar, butuh waktu yang tidak sebentar untuk menyusun kembali keping-keping bahagia yang jatuh dari dinding hati. Namun setidaknya, ada kenyataan yang sedikit membantu walau sedikit memaksa dan sakit. Kamu juga tidak sendiri, hujan tahun lalu telah kembali dan membawa memori satu tahun milikmu, memori yang dulu, yang sempat membuatmu memuja sebuah rasa dan menata cantik bingkai-bingkai cinta dan nama lelaki itu didalamnya.

Tersenyumlah, bahkan tertawa...

Kamu masih sangat beruntung. Di suatu detik nanti, kamu akan menyadari bahwa Tuhan tidak pernah berlagak amnesia untuk memberikan alasan manis berlipat ganda untuk membayar semua air mata yang menetes bersama harapan.

Masih meragu? Senyum? Karena kamu tidak pantas merasa kehilangan apa yang tidak pernah kamu miliki.


Sekarang kamu percaya, mencintai seseorang adalah sebuah perjalanan, yang memiliki banyak pilihan jalan dan salah satunya adalah jalan buntu yang memaksamu untuk kembali lagi pulang membawa jejak memori yang sudah kamu jalani.

No comments:

Post a Comment