Selamat malam, bintang.
Masih belum lelah juga menyinari malam?
Masih belum bosan juga menemani bulan?
Aku tau malam ini kamu sedang berbaik hati untuk
berada di langit, melihatku dari atas sana dan menyandarkan cahayamu di atap
kamarku, menemaniku untuk menulis cerita dan surat untuk teman-teman yang
berbaik hati dan bersinar lucu sepertimu.
Awalnya, aku memang berdiri tegak di bawah langit kota
yang istimewa ini, namun aku menyembunyikan banyak sakit yang tidak aku sadari.
Beberapa mereka yang menemaniku hanya bisa sementara
saja menggandengku, beberapa menjauh secara perlahan bahkan mengecewakan.
Sakit, tapi aku menerimanya.
Karena semakin lama, aku menyadari arah jalan aku
dan mereka berbeda, aku tidak ingin keluar sedikitpun dari garis yang sudah
Allah lukis, aku berusaha untuk selalu mengikutinya. Setidaknya itu niat
awalku.
Semua hari begitu sama, tidak memiliki beda dan
tidak memberi makna.
Yang terlihat jelas hanya masalah, masalah dan
masalah. Hidup memang bersama masalah tapi bukan selalu bersama masalah, bukan?
Tidak ada ibadah yang aku lakukan lebih,
tidak ada banyak sujud syukur yang aku lakukan di setiap harinya.
Aku menginginkan perubahan yang baik di kota yang
istimewa ini. Bukan sia-sia.
Waktu mungkin telah membenciku karena telah
membiarkannya lepas sia-sia, melayang tanpa makna.
Akhirnya, ternyata waktu hanya kesal, karena waktu masih
berikhlas dan tulus menyeretku secara perlahan, mengajakku keluar dari semua
sepi dan kecewa yang tidak aku sadari, lagi-lagi.
Mereka yang baru, teman-teman terbaik memberikan
tali berupa kasih sayang dan kesempatan untukku, membantuku keluar dari lubang
yang mulai aku benci, mereka bekerja sama dengan waktu.
Perlahan dan bertahap...
Akhirnya, aku keluar dan melepaskan mereka yang
lama, yang benar-benar berbeda dan mengecewakan.
Lebih jelasnya,
Terima kasih, teman-teman.
Sudah bekerja sama menyadarkanku untuk menyayangi
orang lebih banyak, memberikan banyak pelukan untuk orang banyak, melakukan
pekerjaan yang begitu mulia, mengajarkanku banyak hal sembari merangkulku erat
dan yang terpenting mengingatkanku untuk beristiqomah di jalan Sang Maha
Pencipta, Allah SWT.
Sejak mengenal kalian, aku merasa lebih aman dan
nyaman.
Dengan kalian, kini aku lebih paham dalam
menyesuaikan nafas dengan dzikir.
Meraih terus apa yang baik dan meninggalkan
begitu saja apa yang buruk.
Berbicara dengan kalian membuatku hangat dengan
kata-kata.
Tenggelam dalam diam membuatku tenang tanpa
mengenal bosan.
Tertawa bersama kalian membuat aku merasa bahwa
aku yang paling beruntung memiliki kalian.
Menangis di pundak kalian membuat air mataku
pintar dalam menyusun senyum, menutupi lagi luka dan merapikan beberapa yang
berantakan.
Entah harus berapa sujud dan syukur yang harus aku bayar untuk kalian
teman-temanku, hamba Allah yang insya Allah selalu terjaga.
Maaf, jika aku masih saja selalu rewel dan
menyebalkan.
Maaf, jika aku menyusahkan, membuat bingung dan
begitu manja.
Aku hanya ingin terus dalam pelukan kalian.
Aku menyayangi dan mencintai kalian karena Allah.
Bersama kalian, waktu tidak lagi pernah marah
kepadaku.
Bersama kalian, aku insya Allah terus berusaha
melakukan semua kewajibanku.
Bersama kalian, membuatku selalu bisa
memperjuangkan senyum semua orang.
Bersama kalian, aku benar-benar tau apa arti dari
kata ‘Istimewa” dari Kota Yogyakarta.
Terima kasih, ya Allah...
Akhirnya Engkau memerintahkan waktu untuk
memperkenalkan mereka kepadaku.
Terima kasih, waktu...
Akhirnya, kau mengajakku untuk berdamai dan
menemaniku lagi.
Terima kasih, kalian...
Teman-teman terbaik, untuk semua tatapan,
sentuhan, kata, senyum dan peluk yang hangat dan penuh dengan sayang.
Aku ingin selalu beribadah, belajar dan terlelap
dalam pelukan kalian.
Jika nanti waktu memberi sedikit jarak, tolong izinkan aku memeluk
kalian dengan kenangan dan doa.
Jangan lupakan aku, teman-teman terbaikku...
-Hany Nurulhadi, seseorang yang merasa beruntung
memiliki kalian.
Sampai di sini dulu cerita dan suratku.
Ada tugas untukmu, bintang. Tolong sampaikan ini untuk
mereka yang terbaik.
Terima kasih untuk cahaya malam ini.
Selamat terjaga
dalam malam, bintang.