Jika pada akhir waktu, rasa hati tidak aku ungkapkan, aku akan tetap berusaha membuatnya hidup dalam tulisan-tulisanku.

Tuesday, September 3, 2013

Surat yang Kelima

Pada suatu hujan tanpa nama aku jatuh cinta kepadamu.


Kamu, dulu aku pernah bicara soal hujan dan rasa. Aku yang jatuh cinta kepadamu begitu saja seperti hujan.

Awalnya, hanya hujan yang membantuku untuk menampung segala cerita.

Dulu, aku sering bercerita kepada hujan, aku katakan padanya bahwa kamu telah memenangi hatiku, secara tidak sengaja.

Dalam hujan itu kutemukan namamu dan rasaku.

Mengeja namamu bersama doa dan hujan.

Mengingat dan menulis tentang kamu ditemani dengan aroma hujan.

Namun sekarang, hujan tak lagi turun untuk menemani.

Mungkin...

Karena hujan tau, hujan boleh saja reda. Tapi tidak untuk rasaku.

No comments:

Post a Comment