Jika pada akhir waktu, rasa hati tidak aku ungkapkan, aku akan tetap berusaha membuatnya hidup dalam tulisan-tulisanku.

Saturday, September 21, 2013

Surat untuk Mereka yang Terbaik

Selamat malam, bintang.
Masih belum lelah juga menyinari malam?
Masih belum bosan juga menemani bulan?
Aku tau malam ini kamu sedang berbaik hati untuk berada di langit, melihatku dari atas sana dan menyandarkan cahayamu di atap kamarku, menemaniku untuk menulis cerita dan surat untuk teman-teman yang berbaik hati dan bersinar lucu sepertimu.

Awalnya, aku memang berdiri tegak di bawah langit kota yang istimewa ini, namun aku menyembunyikan banyak sakit yang tidak aku sadari.

Beberapa mereka yang menemaniku hanya bisa sementara saja menggandengku, beberapa menjauh secara perlahan bahkan mengecewakan. Sakit, tapi aku menerimanya.

Karena semakin lama, aku menyadari arah jalan aku dan mereka berbeda, aku tidak ingin keluar sedikitpun dari garis yang sudah Allah lukis, aku berusaha untuk selalu mengikutinya. Setidaknya itu niat awalku.

Semua hari begitu sama, tidak memiliki beda dan tidak memberi makna.

Yang terlihat jelas hanya masalah, masalah dan masalah. Hidup memang bersama masalah tapi bukan selalu bersama masalah, bukan?

Tidak ada ibadah yang aku lakukan lebih, tidak ada banyak sujud syukur yang aku lakukan di setiap harinya.

Aku menginginkan perubahan yang baik di kota yang istimewa ini. Bukan sia-sia.

Waktu mungkin telah membenciku karena telah membiarkannya lepas sia-sia, melayang tanpa makna.

Akhirnya, ternyata waktu hanya kesal, karena waktu masih berikhlas dan tulus menyeretku secara perlahan, mengajakku keluar dari semua sepi dan kecewa yang tidak aku sadari, lagi-lagi.

Mereka yang baru, teman-teman terbaik memberikan tali berupa kasih sayang dan kesempatan untukku, membantuku keluar dari lubang yang mulai aku benci, mereka bekerja sama dengan waktu.

Perlahan dan bertahap...

Akhirnya, aku keluar dan melepaskan mereka yang lama, yang benar-benar berbeda dan mengecewakan.




Lebih jelasnya,
Terima kasih, teman-teman.
Sudah bekerja sama menyadarkanku untuk menyayangi orang lebih banyak, memberikan banyak pelukan untuk orang banyak, melakukan pekerjaan yang begitu mulia, mengajarkanku banyak hal sembari merangkulku erat dan yang terpenting mengingatkanku untuk beristiqomah di jalan Sang Maha Pencipta, Allah SWT.

Sejak mengenal kalian, aku merasa lebih aman dan nyaman.
Dengan kalian, kini aku lebih paham dalam menyesuaikan nafas dengan dzikir.
Meraih terus apa yang baik dan meninggalkan begitu saja apa yang buruk.

Berbicara dengan kalian membuatku hangat dengan kata-kata.
Tenggelam dalam diam membuatku tenang tanpa mengenal bosan.
Tertawa bersama kalian membuat aku merasa bahwa aku yang paling beruntung memiliki kalian.
Menangis di pundak kalian membuat air mataku pintar dalam menyusun senyum, menutupi lagi luka dan merapikan beberapa yang berantakan.

Entah harus berapa sujud dan syukur yang harus aku bayar untuk kalian teman-temanku, hamba Allah yang insya Allah selalu terjaga.

Maaf, jika aku masih saja selalu rewel dan menyebalkan.
Maaf, jika aku menyusahkan, membuat bingung dan begitu manja.
Aku hanya ingin terus dalam pelukan kalian.

Aku menyayangi dan mencintai kalian karena Allah.

Bersama kalian, waktu tidak lagi pernah marah kepadaku.
Bersama kalian, aku insya Allah terus berusaha melakukan semua kewajibanku.
Bersama kalian, membuatku selalu bisa memperjuangkan senyum semua orang.
Bersama kalian, aku benar-benar tau apa arti dari kata ‘Istimewa” dari Kota Yogyakarta.

Terima kasih, ya Allah...
Akhirnya Engkau memerintahkan waktu untuk memperkenalkan mereka kepadaku.

Terima kasih, waktu...
Akhirnya, kau mengajakku untuk berdamai dan menemaniku lagi.

Terima kasih, kalian...
Teman-teman terbaik, untuk semua tatapan, sentuhan, kata, senyum dan peluk yang hangat dan penuh dengan sayang.

Aku ingin selalu beribadah, belajar dan terlelap dalam pelukan kalian.

Jika nanti waktu memberi sedikit jarak, tolong izinkan aku memeluk kalian dengan kenangan dan doa.

Jangan lupakan aku, teman-teman terbaikku...


-Hany Nurulhadi, seseorang yang merasa beruntung memiliki kalian.


Sampai di sini dulu cerita dan suratku.
Ada tugas untukmu, bintang. Tolong sampaikan ini untuk mereka yang terbaik.
Terima kasih untuk cahaya malam ini.
 Selamat terjaga dalam malam, bintang.

2 comments:

  1. samasama yaaa han, tetep istiqomah brg kita. Allah menyukai hambaNya yang tak lelah belajar :) Laras sayang kalian juga karena Allah, lillahita'ala <3

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin ya ras,semangat untuk belajar lebih baik, menyayangi kalian, lillahita'ala :)

      Delete