Suatu Surat Terima Kasih untuk Alam-Mu
Berangkat
meninggalkan Kota Istimewa-ku menuju salah satu surga di dunia fana ini, di
tempat yang tinggi, di timur pulau Jawa, di bumi ibu pertiwi, Indonesia-ku.
Terlelap
dan terjaga bersama mereka, teman-teman yang tidak pernah lelah memberi tawa
dan senyum.
Bersama
mereka dengan satu tujuan, menyambut surya yang datang di ufuk timur, di
atas...
Gunung Bromo
Belasan
jam dengan berbagai cerita, akhirnya aku mengambil nafasku, menjaga mata,
ucapan dan pikiranku, menginjakkan kakiku di salah satu bukti indah atas
kebesaran-Nya.
Belum
terlambat untuk melihat lukisan langit fajar di pelukan Bromo.
Bersama
kalian, senyum teman-temanku.
Langit keemasan yang selalu terlihat sempurna.
Terima
kasih ya Allah untuk setiap inci yang Kau ciptakan di bumi Bromo ini.
Ini
adalah kali pertamanya aku berdiri sempurna di dataran tinggi yang
menjulang kokoh.
Bermain dengan 240 anak tangga, tidak lupa untuk menyelipkan doa dan mengeja namanya, seseorang yang spesial, seseorang yang aku harapkan berada di sini bersamaku. Berdoa untuknya dan kita.
Bermain dengan 240 anak tangga, tidak lupa untuk menyelipkan doa dan mengeja namanya, seseorang yang spesial, seseorang yang aku harapkan berada di sini bersamaku. Berdoa untuknya dan kita.
Akhirnya
aku di atas gunung, berada di tempat yang tinggi, mendekati langit, bersahabat
dengan awan dan bernafas dzikir bersama dingin, menusuk perlahan tulang
rusuk.
Subhaallah
Walhamdulillah Walaa Ilaha Illallah Wallahu Akbar
Untuk
siapa saja Kau ciptakan semua ini?
Untuk
kami, untuk kami menjaganya, menengoknya beberapa waktu, menghirup udaranya dan
tersenyum syukur di hadapannya.
Bromo,
aku berjanji untuk kembali lagi bersama teman-teman terbaik lainnya atau bersama dia yang spesial.
Aku
berjanji untuk menengok alam indah lainnya di dataran tinggi lainnya untuk
terus bersyukur karena adanya alam-Mu.
Terima kasih...
No comments:
Post a Comment