Jika pada akhir waktu, rasa hati tidak aku ungkapkan, aku akan tetap berusaha membuatnya hidup dalam tulisan-tulisanku.

Friday, September 20, 2013

Surat yang Kedelapan

Surat ini aku persembahkan untuk embun-embun yang bermain denganku dalam pagi.
Embun, baca surat ini bersamanya ya :)




Embun, aku ingin memperkenalkan seseorang.
Perkenalkan, dia adalah sosok spesial yang telah berlalu lalang di benak ini, di setiap fajar, senja dan malamku.
Dia yang selalu bersikap seolah-olah  semuanya baik-baik saja.
Dia yang tidak pernah menunjukkan keluh.
Dia yang begitu mudahnya membuat orang lain tersenyum.
Dia yang memiliki aroma begitu menyejukkan setiap malam, aroma tubuhnya yang bercampur dengan aroma angin malam dan cahaya bulan.

Terima kasih, embun...
Kamu begitu setia menemaniku untuk memperhatikannya di setiap pagi.
Kamu bersama embun-embun yang lain selalu berbisik merdu kepadaku, berbisik namanya secara perlahan dan bertahap, hari demi hari dan sekarang begitu sempurna.
Kamu nakal embun, kamu selalu mengajakku bermain setiap pagi, kamu tidak pernah membiarkanku istirahat untuk tidak bermain-main menyebutkan namanya di dalam hati.
Embun, aku selalu rindu dengan kamu dan teman-temanmu yang lain.
Aku tidak pernah bosan untuk bermain denganmu, apalagi lelah. Tentu tidak dan jangan sampai.

Embun, aku mencintainya dengan hati sebagai seluruh indraku.
Aku melihatnya, pada setiap inci tubuhnya dengan hatiku.
Aku mendengar suara yang keluar dari pita suaranya dengan hatiku, ciptaan-Nya yang sempurna.
Aku meraba hatinya dengan hatiku.
Aku mencium aroma unik tubuhnya dengan hatiku.
Aku merasakan semua tatapan, kata dan sentuhannya dengan hatiku.

Embun, tolong jangan pernah katakan kepadaku bahwa dia akan menjadi embun yang lain.
Mengajak rasaku untuk bermain sesaat di setiap pagi dan akan meninggalkanku, menghilang dan menggantikannya dengan embun-embun yang lain, yang tidak aku kenal.

Embun, aku mencintainya.
Tolong embun, jika nanti aku tidak lagi bisa diajak untuk bermain.
Tolong temani  dia yang sangat spesial, temani pagi dan malamnya.
Tolong jaga raganya, tolong bisikkan jiwanya untuk selalu mengingat sehat dan senyum.
Tolong embun, ajaklah aku bermain sampai aku tidak lagi bisa merasakan apa-apa, ajaklah aku beristirahat ketika aku akan lelah, jangan biarkan aku benar-benar merasa lelah.


Terima kasih, kamu. Karena kamu, aku ingin memusuhi lelah. Aku tidak ingin berteman atau mengenalnya lagi sekalipun.

Bercerita tentang embun dan bermain dengannya. Aku bahagia...

No comments:

Post a Comment