Jika pada akhir waktu, rasa hati tidak aku ungkapkan, aku akan tetap berusaha membuatnya hidup dalam tulisan-tulisanku.

Sunday, September 15, 2013

Surat yang Ketujuh

Senyum dan Doa



Untuk mengawali surat ini,
Selamat pagi, kota yang istimewa dan orang yang spesial :)
Terima kasih sudah singgah sejenak di mimpiku malam tadi.

Bercerita sedikit tentang masa lalu.

Perkenalan dan pandangan pertama tentangmu semula biasa saja.

Tidak ada kata “Jatuh pada pandangan pertama”. Aku tidak mengenalnya

Mungkin, alam memang tidak pernah bersuara untuk memberi tanda bahwa waktu akan dengan mudahnya merangkul aku denganmu dalam suatu suasana, hingga secara tidak sengaja aku tak mampu lagi menahan rasa ini untuk tumbuh.


Aku bukan seseorang yang mudah untuk jatuh.

Aku memiliki tongkat yang cukup kuat untuk tidak jatuh di tempat yang salah.

Namun, bersamamu, tongkatku patah secara perlahan.

Jatuh ke arahmu adalah sesuatu yang menakutkan, awalnya.

Jatuh ke arahmu adalah sesuatu yang selalu aku tidak-kan, awalnya.


Kamu,
Entah bagaimana caranya Allah merubah namamu di hatiku.

Kamu hanya seseorang yang biasa waktu aku mengenalmu pertama kalinya.

Namun,

Secara perlahan,

Kamu mampu membuat hatiku membisikkan namamu dan 
menempatkanmu di semua sisi yang sudah rapi.

Kamu mampu menyita malamku dan membuatku menyelipkan namamu di setiap sujudku setiap harinya.


Mereka bilang, rasa ini hanya aku gantungkan pada harapan yang semu.
Bagiku, sesemu apapun itu yang utama adalah membuat kamu terjaga dalam senyum dan doa.

Ikhlas,

Bukan pelukan ataupun balasan rasa yang terpenting.


Rasa ini tidak ingin sepenuhnya diekori oleh semua egoku,

Tidak ingin menjadi tamak, memilikimu seutuhnya.

Tidak ingin menjadi suatu ambisi, menuntut balas.


Insya Allah, tidak pernah mengeluh.

Insya Allah, ketulusan yang mengawali rasa ini akan terus menuntun rasa ini untuk tidak pernah menuntut lebih.

Allah selalu berhak memberikan balasan setiap perlakuan dan jawaban setiap pertanyaan.

Disini, aku hanya memelukmu hangat dengan doa dan senyumku.

Berjalanlah terus, doaku tepat berada dibelakangmu.

Senyum, ya :)


No comments:

Post a Comment